Cerita Rifai Sather, Wakil Rakyat Pemilik Lahan Cabai Seluas Dua Hektar
Catatan : Farhat Rettob/Tualterkini.com
Dari total 20 Anggota DPRD Kota Tual saat ini, salah satu Anggota DPRD yang menarik perhatian dan patut dicontohi, sosok Rifai Sather. Sosok Rifai memiliki cerita yang dapat menjadi contoh para pejabat maupun warga.
Anggota DPRD Kota Tual periode 2024-2029 itu, selain menjalankan tugas sebagai wakil rakyat, ia pun memberikan contoh bagaimana memanfaatkan lahan tidur dikelola bagi kebutuhan keluarga dan mendatangkan pendapatan ekonomi keluarga.
Politisi muda dari Partai Nasional Demokrat atau NasDem itu, sepulang dari aktifitas di Kantor DPRD Tual. Dalam sebulan terakhir, Ia pun menyempatkan diri membukalahan pertanian untuk jenis tanaman cabai seluas 2 hektar berlokasi di Ohoi Ohoitel Kecamatan Dulah Utara, Kota Tual.
“Dari awal, saya memang berniat untuk bertani guna menjawab kebutuhan rumah tangga tapi juga bisa meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, “tutur Rifai kepada Tualterkini.com saat ditemui lahan pertaniannya, Sabtu (23/8/2025).
Rifai mengaku, diatas lahan dua hektar tersebut akan ditanam bibit cabai sebanyak 18-20 ribu pohon.
“Alhamdulillah, hari ini saya bisa datangkan bibit cabai untuk menanam dengan ukuran tanah seluas dua hektar. Diatas lahan kosong ini, saya targetkan, akan menanam cabai sebanyak 18 sampai 20 ribu pohon cabai,”ungkapnya
Setelah selesai berkantor, Rifai Sather menyempatkan diri memeriksa kebun cabai miliknya. (Foto:Farha Rettob/Tualterkini.com)
Meskipun berkebun cabai dengan modal terbatas. Namun dengan menggunakan teknik pertanian modern diyakini akan meningkatkan hasil panen.
Anggota DPRD Kota Tual dua periode itu membuka ruang bagi siapapun yang ingin belajar berkebun atau sharing terkait peluang usaha di bidang pertanian atau perkebunan.
“Sebagai wakil rakyat bertekad untuk berkebun, saya kembali ke habitat awal, dimana zaman remaja ,saya memang fokus pada sektor pertanian,”akuinya.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan tanah oleh warga pribumi, agar dapat bersaing dengan warga pendatang yang memiliki keahlian pertanian dan perkebunan serta memiliki jiwa usaha.
Menurut Rifai, usaha cabai di masa kini memang sangat menguntungkan. Ia menilai harga penjualan cabai per kilogram yang cukup tinggi menarik banyak masyarakat untuk terjun ke dalam bisnis ini.
Olehnya itu, Ia pun mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk menciptakan ketahanan pangan keluarga dengan berkebun atau bertani.
“Kegiatan ini sangat potensial dalam upaya menguatkan ketahanan pangan keluarga apabila dijalankan dengan serius,” imbuhnya. (***)