Walikota Tual: Panca Cita Maryadat, Cita Luhur Yang Ingin Dicapai Bersama

Bagikan Artikel

 

Suasana Forum Konsultasi RPJMD Kota Tual periode 2025-2030. (Foto: Farhat Rettob/Tulaterkini.com)

 

Tualterkini.com.-  Roda pemerintahan Walikota dan Wakil Walikota Tual Periode 2025-2030, Akhmad Yani Renuat dan Amir Rumra mulai bergulir. Visi untuk menjadikan Kota Tual sebagai Kota Maritim yang Aman, Religius, Berbudaya, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berkelanjutan (Maryadat)  mulai diwujudkan dalam penyusunan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tual Periode 2025-2030.

Walikota Tual Akhmad Yani menegaskan agar visi dan misi yang diusung tak hanya formalitas belaka. Namun, harus diwujudkan dalam program dan kegiatan yang diusung dalam Panca Cita Maryadat.

“Visi ini, kami terjemahkan dalam kedalam misi Panca Cita Maryadat, bukan sekedar kalimat indah, melainkan cita-cita luhur yang kita ingin capai bersama. Visi dan misi diharapkan mengakar kuat pada identitas kita sebagai kota maritim yang kaya akan potensi sumberdaya perikanan,”ungkap Walikota dalam sambutan tertulis yang dibacakan Penjabat Sekda Kota Tual, Ridwan Renwarin saat mewakili Walikota Tual membuka Forum Konsultasi RPJMD Kota Tual di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tual, Rabu (13/8/2025).

Menurut Walikota, Kota Tual yang luas perairan yang jauh lebih besar dari daratan, memiliki aset luar biasa yang harus dikelola secara optimal. Potensi  perikanan, kelautan, wisata bahari, hingga tranportasi laut, semua sektor menjadi pilar utama penggerak ekonomi daerah.

“Dalam rancangan awal RPJMD ini, kita merumuskan beberapa isu strategis dan prioritas pembangunan yang akan menjadi fokus utama kita,” ujarnya.

Isu strategis yang pertama, sebut Walikota yaitu kemiskinan. Kemiskinan menjadi isu prioritas pertama yang sangat strategis bagi Kota Tual. Data menunjukkan bahwa angka kemiskinan Kota Tual pada tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 0,67% dari 20,68% menjadi 20,01%.

“Angka kemiskinan ini menjadi tantangan fundamental yang memerlukan intervensi komprehensif melalui peningkatan pemenuhan pelayanan dasar pada semua siklus kehidupan, terutama untuk masyarakat miskin dan rentan,” tegasnya.

Isu prioritas yang kedua, sebut Walikota,  upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, pelatihan memberikan keunggulan kompetitif dalam meningkatkan daya saing dan inovasi.

Isu ketiga sambung Walikota, mewujudkan upaya sanitasi lingkungan perkotaan dan air bersih yang layak. Isu keempat, mewujudkan Kota Tual tangguh bencana dan adaptif terhadap perubahan iklim, dan isu kelima yakni penguatan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.

Walikota Tual  mengingatkan agar  penyusunan RPJMD  harus selaras dengan dokumen perencanaan di tingkat yang lebih tinggi. Sebagaimana di atur dalam peraturan Presiden Republik Indonesia RI Nomor 12 tahun 2025 tentang Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Selain itu, penyusunan RPJMD Kota Tual harus selarasa  instruksi Menteri dalam Negeri nomor 1 tahun 2024 Tentang Pedoman Penyusunan RPJPD tahun 2025-2045, dan instruksi Menteri dalam Negeri nomor 2 tahun 2025 tentang Pedoman Penyusunan RPJMD dan Renstra pada tahun 2025-2029.

“Kita memastikan bahwa setiap program dan kegiatan di Kota Tual akan berkontribusi terhadap pencapaian target pembangunan Nasional dan Provinsi,” tutup Walikota (RF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *