Warga Pulau Kur Dibuat Panik Tanah Terbelah, Kini Dikepung Banjir
Laporan : Farhat Rettob (Kontributor Tualterkini.com)
Fenomena alam tanah terbelah dilaporkan terus terjadi pada beberapa desa di Pulau Kur Kota Tual, Maluku. Tiap hari dilaporkan, tanah terbelah mengakibatkan tanaman dan pohon tumbang. Warga desa mulai panik dan mengungsi ke tempat dirasakan aman.
Informasi yang diterima Tualterkini.com, Desa Sermaf yang paling parah terkena dampak fenomena alam tersebut. Kini, warga dibuat panik sehingga mengungsi di kawasan yang dirasa aman. ‘Bak pepatah, sudah jatuh ketiban tangga pula’, kondisi ini di alami warga Desa Sermaf,yang dibuat panik tanah terbelah kini dilanda banjir bandang.
Dilaporkan juga, fenomena alam yang kini berubah menjadi bencana alam ini telah terjadi sejak tanggal 25 sampai 28 Juni 2025 di bawah kaki Gunung Makara berdekatan Desa Tubyal.
Pemerintah Kota Tual telah berkodinasi dengan pemerintah desa setempat dan instansi terkait guna melakukan pengambilan data warga pengungsian dampak bencana alam.
Ilyas Sarkol, salah satu staf Kecamatan Pulau Kur Kota Tual yang berada di lapangan menyampaikan pihaknya kini bergandeng tangan bersama TNI/Polri membantu warga mengungsi dan mengantisipasi bencana yang lebih parah.
“Kami ditugaskan oleh pimpinan Kecamatan Pulau-Pulau Kur didampingi Danramil dan Petugas Polsek Pulau Kur mulai mendata warga terkena bencana sekaligus membantu warga agar tidak panik menghadapi bencana alam,” ungkap Ilyas kepada Tualterkini.com via telepon selulernya, Sabtu (28/6/2025).
Menyikapi bencana menimpa warganya, pemerintah Kota Tual dibawah kepemimpinan Walikota Tual, Akhmad Yani Renuat dan Wakil Walikota Tual, Amir Rumra tak tinggal diam. Mereka langsung bergerak menggunakan sumber daya dimiliki untuk menyelamatkan warga.
Kondisi tanah terbelah di hutan Pula Kur Kota Tual, Maluku. (Foto: istimewa)
Bertempat di rumah Dinas, Wakil Walikota Tual Amir Rumra memimpin Rapat Terbatas (Ratas) melibatkan instansi terkait guna membahas teknis penanganan bencana alam di Pulau Kur.
Wakil Walikota Tual Amir Rumra menjelaskan rapat digelar dalam rangka menyikapi fenomena alam tanah terbelah di Pulau Kur yang telah menimbulkan kepanikan warga. Kehadiran seluruh instansi terkait guna bekerja bersama merespon bencana alam tersebut.
“Kita ingin memastikan bahwa semua pihak terkait, seperti dinas/badan pemerintah kota, lembaga kemanusiaan, dan masyarakat, bekerja sama untuk merespons bencana tersebut, ” ungkap Wakil Walikota Tual, Amir Rumra saat memimpin rapat di rumah dinasnya, Jumat (27/6/2025).
Amir menegaskan agar rapat tersebut dapat menentukan prioritas dalam penanganan bencana, seperti memastikan warga yang sedang mengungsi dampak bencana, bantuan logistik, dan pemulihan infrastruktur.
Amir mengingatkan agar bencana di Pulau Kur dilihat dalam kondisi siaga satu dan selalu memantau dengan ketersedian sumber daya seperti dana, peralatan, dan tenaga kerja sehingga digunakan secara efektif untuk menangani bencana.
Dalam rapat tersebut dibahas informasi tentang bencana dan respons yang dilakukan disampaikan secara transparan kepada masyarakat.
“Kita dapat memastikan bahwa respons terhadap bencana alam di Pulau Kur dilakukan secara terkoordinasi dan efektif. Saya minta Camat Pulau Kur kembali ke tempat tugas dan tim dari bencana alam untuk turun lapangan memastikan warga yang mengungsi, ” imbaunya.
Orang nomor dua di Kota Tual itu menegaskan pihaknya akan siaga dan selalu berkordinasi dengan berbagai stakeholder.
“Pemerintah daerah tetap siaga satu dan selalu membangun kordinasi aktif dengan para pihak,”tutup Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu. (RF)